Thứ Năm, 15 tháng 10, 2015

Sejarah Hari Ini (15 Oktober): Steven Gerrard Kapten Baru Liverpool



Dua belas tahun lalu, Steven Gerrard ditunjuk menjadi kapten Liverpool untuk pertama kalinya dan setahun lalu, ia menjadi kapten dengan masa bakti terlama di Anfield.

Ketika Gerard Houllier menunjuk Steven Gerrard sebagai kapten Liverpool pada 15 Oktober 2003, tidak ada yang menyangka kalau perjalanan sang gelandang begitu panjang. Gerrard masih sangat hijau saat itu, masih banyak orang yang meragukannya, terlepas dari tendangan geledek yang sering muncul dari kaki kanan sang gelandang muda.

Gelandang hijau yang menjadi penggemar Liverpool sejak kecil itu ternyata mampu menjadi sosok legendaris bagi klub kesayangannya. Ia berevolusi dari gelandang ingusan, menjadi salah satu gelandang terbaik dalam sejarah sepak bola Liverpool. Hingga kini, walau sudah pindah ke Los Angeles Galaxy, Gerrard tetap tidak bisa melepaskan sosoknya dari simbol Liverpool.

Gerrard mengawali karirnya sebagai kapten dalam laga Piala UEFA melawan Olimpija Ljubljana. Ketika ia tahu bakal mengenakan ban kapten Liverpool, Gerrard berkata, “Saya pernah menjadi kapten di tim sekolah saya dan saya sering pergi ke Anfield untuk menyaksikan tim bermain. Saya sering menonton [John] Barnes yang mengenakan ban kapten dan bermimpi kalau suatu hari nanti saya akan mengapteni tim yang saya cintai.” Mimpi sang bocah benar-benar menjadi nyata.


Gerrard muda di awal masanya sebagai kapten Liverpool.

Meskipun begitu, ban kapten yang ia tanggung tidak serta merta diikuti oleh kejayaan. Di musim pertama Gerrard sebagai kapten, tidak ada satu gelarpun yang mampu dihadirkan di Anfield. Kejadian ini mendorong manajer Houllier untuk mundur dan Gerrard dilanda kegalauan. Ia merasa Liverpool tidak berada dalam potensi terbaiknya dan ia dihadapkan pilihan sulit karena banyak klub meminangnya. Ia bahkan sempat berpikir untuk pindah karena tidak senang dengan perkembangan klubnya.

Namun Gerrard tetaplah Gerrard. Ia akhirnya menolak tawaran dari Chelsea senilai £20 juta. Ia tetap memegang perkataannya dan terus melaju bersama Liverpool. Keputusan ini berbuah manis semusim setelahnya. Bersama Liverpool, Gerrad sukses mengamankan gelar Liga Champions di Istanbul, Turki, yang menjadi gelar Liga Champions kelima Liverpool

Final Istanbul bukanlah final Liga Champions biasa. Ada keajaiban di sana dan karenanyalah nama Gerrard akan selalu dikenang. Betapa tidak, Liverpool sempat tertinggal 3-0 dari AC Milan, namun sukses menyamakan kedudukan menjadi 3-3 di babak kedua dan akhirnya keluar sebagai juara lewat adu penalti!



Kepiawaian Gerrard sebagai gelandang sekaligus kapten pun dielu-elukan di sana. Mencetak gol pembuka lewat tandukan, ia mengangkat moral segenap laskar Anfield. Gol penalti Xabi Alonso juga bermula dari pelanggaran Gennaro Gattuso pada sang kapten. Bersama dengan Jamie Carragher dan segenap skuat Liverpool, akhirnya Gerrard berhasil mematri namanya dalam tonggak sejarah The Reds.
Tak lupa, sumbangsihnya sebagai mesin lini tengah Liverpool membuatnya jadi pemain terbaik malam itu dan UEFA menetapkan dirinya sebagai pemain terbaik sepanjang turnamen. Seperti penilaian Zinedine Zidane, yang spesial dari Gerrard bukan sekadar kemampuan bermain, melainkan kharisma yang membuat segenap pemain di sekitarnya merasa percaya diri dan yakin. Kemampuan itulah yang kiranya melahirkan keajaiban Istanbul. Di tahun yang sama, Gerrard juga masuk nominasi tiga besar Ballon d'Or.
Keajaiban yang dihadirkan Gerrard terus berlanjut hingga tahun lalu, ia menjadi kapten terlama yang pernah menjabat di Liverpool. Gerrard mematahkan rekor Alec Raisbeck yang menjadi kapten dalam periode 1899-1909. Sekalipun sang kapten sudah tidak membela laskar Anfield, namanya sudah terpatri dalam hati para fans Liverpool, beserta dengan catatan bahwa ia merupakan kapten terlama serta (mungkin) terhebat sepanjang sejarah Liverpool.

0 nhận xét:

Đăng nhận xét