Thứ Sáu, 2 tháng 10, 2015

M88: Tanpa Enam Pilar, Bagaimana Skema Ideal Persib Bandung?




Djadjang sudah menyiapkan komposisi alternatif untuk meredam tim Naga Mekes di leg pertama semi-final Piala Presiden.


Jalan terjal kembali harus dilalui Persib Bandung dalam kiprah mereka di turnamen Piala Presiden 2015. Meski hanya bertajuk turnamen dengan keterlibatan 16 tim, turnamen ini masih dianggap populer di kalangan pecinta sepakbola tanah air.

Buktinya, pihak penyelenggara yaitu Mahaka Sports and Entertainment kembali merilis angka rating televisi saat pengundian babak semi-final Piala Presiden, Selasa (29/9) lalu.

"Rating televisi delapan besar meningkat tajam dibandingkan saat di fase grup. Tertinggi itu ada di Arema saat melawan Bali United, dan Pusamania saat melawan Persib di Bandung," kata Hasani Abdulgani, CEO Mahaka Sports.

"Tertinggi masih Persebaya melawan Persib, tertinggi di perempat-final adalah saat Persib melawan Pusamania, ratingnya mencapai 4/7 dan share-nya mencapai 24,3 persen," tambahnya.

Kembali ke perjalanan Persib, skuat asuhan Djadjang Nurdjaman di babak semi-final ini menghadapi rintangan yang terbilang tak mudah. Sedikitnya enam pemain yang langganan mengisi 11 pemain pertama terpaksa absen.

Lima pemain yaitu duet Vladimir Vujovic dan Achmad Jufriyanto di jantung pertahanan Maung Bandung dijatuhi hukuman larangan bermain akibat akumulasi kartu kuning. Hal serupa pun terjadi pada Hariono, pemain jangkar lini tengah dan top skor Piala Presiden Zulham Malik Zamrun plus sang ujung tombak, Ilija Spasojevic.

Berbeda dengan lima pemain tersebut, Muhammad Ridwan masih berkutat dengan cedera telapak kaki kanan. Eks penggawa Sriwijaya FC ini bahkan sudah divonis tak bisa bermain hingga turnamen usai.

"Memang harus istirahat, ini sudah jalan empat minggu mudah-mudahan lebih cepat. Biasanya delapan minggu," ujar M. Rafi Ghani, dokter tim Persib.

Tak ayal, Djadjang harus memutar otak mencari komposisi alternatif untuk leg pertama semi-final melawan Mitra Kukar di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Minggu (4/10) nanti.

Eksperimen komposisi sudah dilakukan pelatih yang akrab disapa Djanur itu saat timnya beruji coba dengan Persib U-21.

Tony Sucipto yang biasa mengisi bek sayap, diplot menjadi pilar bek tengah bersama Abdul Rahman. Bergesernya Tony ke tengah, juga menyebabkan perubahan di posisi bek sayap.

Supardi sepertinya tetap akan menjadi andalan di posisi bek sayap kanan. Sementara di bek sayap kiri bakal ditempati Jajang Sukmara. Dias Angga Putra bakal disiapkan sebagai alternatif bila penampilan dua bek sayap itu tidak sesuai harapan atau mengalami cedera.

Beralih ke lini tengah, pengalaman Firman Utina bakal diandalkan Djadjang dalam laga nanti. Dia akan ditopang Makan Konate yang sejauh ini posisinya tak tergantikan, ditambah Taufiq yang akan menjadi gelandang jangkar. Sebenarnya masih ada nama Dedi Kusnandar untuk gelandang bertahan, tapi lantaran baru sembuh dari cedera, tampaknya Dedi akan lebih dulu duduk di bangku cadangan.

Sementara di depan, Persib mengandalkan alumni tim nasional Indonesia U-23, Yandi Sofyan Munawar. Setidaknya, Yandi menunjukkan bisa diandalkan tim, dengan mencetak satu gol saat melawan Persib U-21. Yang ditempatkan sebagai winger untuk mendampingi Yandi adalah kapten tim Atep dan Tantan.

Yandi Sofyan bakal menjadi andalan di lini depan Persib saat melawan Mitra Kukar di leg pertama semi-final Piala Presiden.


Untuk posisi penjaga gawang, I Made Wirawan tampaknya belum tergantikan. Sepertinya ini yang akan menjadi skema ideal Djadjang, dalam menutupi absennya enam pilar Persib.

Yang menjadi catatan adalah, minimnya menit bermain dari Yandi dan Jajang yang kemungkinan bakal diturunkan pada laga nanti. Yandi yang selama turnamen ini sudah diturunkan dua kali baru mengoleksi 64 menit bermain.

Begitu pula Jajang yang sudah dimainkan dalam tiga pertandingan, baru mengoleksi 169 menit. Tapi, Djadjang ingin meyakinkan kepada para pemainnya bahwa mereka bisa semakin berkembang.

"Main lepas saja dan jangan terbebani justru pemain bisa menunjukkan kemampuan yang sebenarnya, sehingga setelah ini akan membawa perubahan untuk dianya (pemain pengganti) sendiri ke depan," harap Djadjang.

Apakah skema yang akan diterapkan Djadjang bisa menumbangkan tim Naga Mekes di kandangnya? Atau mereka akan kembali pulang untuk kedua kalinya pada turnamen ini dari tanah Kalimantan dengan tangan hampa? Sampaikan komentar terbaik Anda pada kolom yang sudah kami sediakan.(gk-68) 



0 nhận xét:

Đăng nhận xét