​Gelandang Barcelona, Arda Turan, mengatakan gaya bermain yang dikenal digunakan oleh timnya, tiki-taka, tidak semudah apa yang selama ini terlihat di lapangan. Menurutnya gaya bermain tersebut lebih rumit dibandingkan apa yang dapat disaksikan ketika Barca sedang bertanding.

"Dilihat dari luar, mungkin gaya bermain yang kami terapkan seperti sebuah permainan catur. Tetapi sama seperti tiki-taka, hal ini tidak semudah apa yang dapat disaksikan ketika kami sedang bertanding," ujar Arda Turan dalam sebuah wawancara seperti dilansir dari ​Goal.

Barcelona memang sudah dikenal menerapkan gaya bermain yang mengutamakan penguasaan bola tinggi ketika legenda sepak bola Belanda, Johan Cruyff, menjabat sebagai pelatih utama.

Gaya bermain ini dikembangkan ketika mereka menunjuk sosok yang saat itu menjabat sebagai pelatih utama tim Barca B, Pep Guardiola, untuk menjadi pelatih utama pada tim senior. Sejak 2008, Barca menjadi tim yang dapat dikatakan sebagai tim terbaik dalam sepak bola Eropa. 

"Setiap pemain memiliki tugas mereka masing-masing, sebuah posisi, dan kewajiban untuk menjalankan tugas yang diberikan kepada mereka. Persis seperti sebuah permainan catur, dan hal ini jelas tidak semudah yang orang-orang bayangkan," tutup Arda Turan terkait gaya bermain yang diterapkan oleh Barcelona.

Tiki-taka juga diterapkan oleh pelatih utama Barca yang datang pada musim 2014/15, Luis Enrique. Walau dengan variasi yang sedikit berbeda dengan yang diterapkan sebelumnya oleh Guardiola, pada musim pertama Enrique di Camp Nou, timnya berhasil meraih gelar La Liga, Champions League, dan Copa del Rey.