Rafael Benitez hanya bertahan tujuh bulan di Real Madrid, sebelum manajemen mendepaknya dan mengganti eks pelatih Napoli dengan legenda Los Blancos, Zinedine Zidane. Dampak positif pun langsung diperlihatkan pria berkepala plontos itu kepada permainan Sergio Ramos dan kawan-kawan.

Zidane hanya merasakan satu kekalahan saat kalah 0-1 dari Atletico Madrid di La Liga dari total 11 laga di seluruh kompetisi, yang dijalani Madrid.

Los Merengues telah tereleminasi di Copa del Rey, terpaut jauh sebanyak 12 poin dengan Barcelona di La Liga, dan hanya menyisakan Champions League sebagai satu-satunya trofi yang bisa diraih musim ini.

Madrid tinggal selangkah lagi melaju ke delapan besar Champions League usai menang 2-0 dari AS Roma di leg pertama 16 besar yang berlangsung di Olimpico. Dan mereka hanya butuh tidak kalah lebih dari dua gol di leg kedua yang berlangsung di Santiago Bernabeu, pada Rabu, 9 Maret 2016 dini hari WIB.

Efek Zidane menjulur cepat kepada Madrid, meski karier kepelatihannya baru seumur jagung, karena ia sebelumnya hanya punya pengalaman sebagai asisten pelatih Carlo Ancelotti, dan pelatih Real Madrid Castilla. Bek Madrid, Pepe pun yakin kelak Zidane akan jadi salah satu pelatih top dunia.

“Dia (Zidane) banyak berkontribusi di banyak hal. Pertama kerjasama tim, kedua memastikan kami tak mudah jatuh dengan urusan yang tidak berkaitan dengan sepak bola. Zidane pernah jadi pemain, dan tahu apa yang pemain inginkan dan pikirkan,” papar Pepe seperti dilansir ​Goal, Selasa (8/3).

“Keutuhan tim kami terlihat jelas di laga terakhir (melawan Celta de Vigo di La Liga). Dia pemain legendaris di klub kami dan juga dunia, kita harus biarkan dia bekerja, dan dia akan jadi salah satu pelatih terbaik dunia, saya tak meragukannya. Dia ingin menang, tapi itu tak berarti dia emosional. Kami sangat menghargainya,” terang pria asal Portugal.