​Ketua Komite Ad Hoc, Agum Gumelar sudah bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada Rabu (24/2) siang tadi. Pertemuan tersebut pun berakhir positif dengan mencabut pembekuan PSSI.

Agum menggelar pertemuan dengan Jokowi selama sekitar satu jam. Tak cuma mereka, dalam pertemuan tersebut hadir juga Wakil Presiden, Jusuf Kalla, dan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi. Setelah pertemuan tersebut, Agum menyatakan bahwa pembekuan terhadap PSSI sudah dicabut.

"Kabar baik, PSSI akan diaktifkan kembali," jelas Agum, di Istana Negara, yang dilansir dari ​Viva.

Pembekuan PSSI memang berdampak panjang pada sepak bola Indonesia. Akibat pembekuan tersebut, FIFA menjatuhkan sanksi terhadap Indonesia, sehingga kegiatan sepak bola Indonesia di dunia Internasional pun otomatis dibekukan.

Agum berharap masalah di sepak bola nasional bisa segera selesai dalam beberapa hari ke depan.

Sempat ada wacana untuk menggelar Kongres Luar Biasa demi memecahkan masalah sepak bola nasional. Namun, Agum menegaskan digelarnya KLB harus sesuai dengan proses yang ada di dalam statuta FIFA.

"KLB harus melalui jalur statuta. Tak masalah kalau sesuai dengan jalur statuta FIFA. Pegangannya kembali ke sistem," jelas pria yang juga mantan Ketua Umum PSSI.

Sementara itu Ketua umum PSSI, La Nyalla Mattalitti akhirnya angkat bicara mengenai kabar resmi SK Pembekuan nomor 01307 dari Kemenpora dicabut. Pria yang terpilih sebagai pemimpin PSSI tahun lalu itu tak hentinya mengucap rasa syukur.

"Alhamdulillah SK Pembekuan telah dicabut oleh Bapak Presiden Jokowi. Saya atas nama keluarga besar masyarakat sepak bola Indonesia mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas bantuan Bapak Presiden atas pencabutan SK Pembekuan ini," kata La Nyalla dalam rilis resminya, seperti lansiran dari ​Msport.

Walau pembekuan PSSI sudah dicabut, La Nyalla berharap masyarakat bisa mengawasi kinerja PSSI. Karena, sepak bola Indonesia bisa berkembang dengan kerja seluruh elemen.

"Kami mohon dukungan dan bimbingan Bapak Presiden agar sepak bola Indonesia maju sesuai harapan bangsa Indonesia," tandasnya.