Thứ Ba, 8 tháng 3, 2016

5 Hal yang Dapat Dipelajari dari Laga Real Madrid vs AS Roma

Real Madrid telah melalui hadangan AS Roma di 16 besar Champions League, untuk menjaga asa meraih undecima atau trofi ke-11. Los Blancos lolos dengan agregat gol 4-0, setelah menang 2-0 di Olimpico, dan mengulanginya di leg kedua yang berlangsung di Santiago Bernabeu.

Dua gol yang tercipta di markas Madrid dibukukan oleh Cristiano Ronaldo dan James Rodriguez. Dari laga yang berlangsung sengit antara tim besutan Zinedine Zidane dan Luciano Spalletti, muncul beberapa pelajaran yang dapat dipelajari. Apa sajakah itu?

5. Vazquez Pemain yang Dibutuhkan Zidane

Real Madrid CF v Real Sociedad de Futbol - La Liga

Ketika pemain seperti Gareth Bale dan Cristiano Ronaldo memiliki ego yang besar dan sulit disatukan bersama. Muncul pemain bernama Lucas Vazquez, yang mungkin saja dibutuhkan Zidane agar Madrid bermain kolektif seperti halnya Barcelona.

Saat melawan Roma dan kedudukan mentok dengan skor kacamata. Bale dan Ronaldo lebih banyak menunjukkan aksi individu mereka, dan memaksakan diri mendribel beberapa pemain Roma. Namun saat Vazquez masuk menggantikan Bale, ia langsung menunjukkan pentingnya kerjasama tim.

Vazquez bermain simpel mengelabui satu pemain lawan dan memberi assist kepada Ronaldo, dari umpan silang yang diberikannya. Eks pemain Espanyol tak menunjukkan egonya, dan rendah hati bermain untuk kepentingan tim.

4. Standing Ovation Legenda Giallorossi

Real Madrid CF v AS Roma - UEFA Champions League Round of 16: Second Leg

Francesco Totti telah berusia 39 tahun dan mungkin menjalankan musim terakhirnya di Roma musim ini, begitu juga dengan Champions League. Publik Santiago Bernabeu tahu dedikasi dan komitmen yang diberikan Il Capitano untuk satu-satunya tim yang dibelanya itu.

Alhasil kala Totti masuk menggantikan Stephan El Shaarawy, standing ovation atau sambutan diberikan suporter untuk Totti, yang telah memperkuat Serigala Ibu Kota sejak memulai debutnya pada 28 Maret 1993 di bawah arahan Vujadin Boskov.

3. Makna 90 untuk Ronaldo

FBL-EUR-C1-REALMADRID-ROMA

Gol Ronaldo memanfaatkan umpan silang Vazquez merupakan gol ke-90 di Champions League untuk Madrid. Fakta lainnya adalah itu merupakan gol ke-17 Ronaldo di fase 16 besar melawan tim Italia yang ke-13.

Adapun rincian 90 gol Ronaldo dibagi dengan rincian sebagai berikut.

“Gol ronaldo ke-90, 44 dicetaknya di markas (Santiago Bernabeu), 44 di laga tandang dan dua di tempat netral,” kicau akun statistik @OptaJoe.

2. Spalletti Kini Tahu Level Roma di Champions League

Real Madrid CF v AS Roma - UEFA Champions League Round of 16: Second Leg

AS Roma telah menjajal Bayer Leverkusen, Barcelona, dan Madrid di Champions League. Menghadapi dua raksasa Spanyol, Alessandro Florenzi dan kawan-kawan tidak bisa banyak berkutik.

Meski dilatih dua pelatih berbeda, Rudi Garcia sebelumnya, dan kini Luciano Spalletti. Roma yang mendatangkan pemain musim ini seperti Edin Dzeko, Diego Perotti, Stephan El Shaarawy, dan Lucas Digne belum cukup kuat untuk bertahan lama di Champions League seperti halnya Juventus.

Banyak hal yang harus dibenahi Roma mulai dari mental bermain, hingga pembentukan tim yang harusnya dimulai dari Serie A. Kumpulan pemain-pemain berkualitas tidak menjamin kesuksesan di turnamen antarklub terbaik dunia itu.

1. Ronaldo Menjauh dari Messi dan Raul

FBL-EUR-C1-REALMADRID-ROMA

Usia Ronaldo telah berumur 31 tahun, namun ia tak berhenti memecahkan rekor yang mungkin sulit dilewati pemain di generasi berikutnya. Gol Ronaldo ke gawang Wojciech Szczesny juga mencatatkan rekor baru, selain gol ke-90 di Champions League untuk Madrid.

“Cristiano Ronaldo sekarang telah mencetak 61 gol di laga Champions League yang berbeda-beda, lebih dari pemain manapun (Raul Gonzalez 56 gol, Lionel Messi 51 gol). Tidak mengenal belas kasihan,” kicau Twitter @OptaJoe.

0 nhận xét:

Đăng nhận xét